RIVIEW PEDOMAN KESEHATAN & KESELAMATAN
KERJA
Pada Bengkel Praktik Jurusan Pendidikan
Teknik Otomotif
FAKULTAS TEKNIK UNY
Anisa Zaen & Rahmad Prasetyo
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi
oleh suatu perusahaan ataupun instansi terkait. K3 bertujuan mencegah,
mengurangi, bahkan meniadakan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost)
perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang
yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang. Keselamatan
dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Penerapan K3 tidak semata – mata hanya
menguntungkan pihak karyawan namun juga dapat menghasilkan kinerja karyawan
yang lebih produktif sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan atau instansi.
Oleh sebab itu, penerapan K3 tidak hanya menjadi tanggung jawab karyawan
semata, akan tetapi juga merupakan tanggung jawab pihak perusahaan untuk
menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan.
Keselamatan pada suatu tempat kerja harus didukung
oleh berbagai faktor seperti tempat kerja yang baik, tingkat kebisingan yang
rendahsuhu ruangan yang sesuai iklim kerja, dan lain lain. Selain itu
perlengkapan keselamatan kerja pada sebuah tempat kerja hendaknya dipergunakan secara
optimal untuk menghindari resiko kecelakaan. Untuk itu, buku ini membahas
tentang prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada kegiatan praktek di
salah satu tempat kerja yaitu di Bengkel Praktik Jurusan Pendidikan Teknik
Otomotif FT UNY serta agar digunakan untuk menambah pengetahuan, pengalaman,
dan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
menerapkan prinsip Keselamatan dan kesehatan kerja saat melakukan praktek.B.
TUJUAN Setelah mempelajari buku ini, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Memahami
Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). 2. Memahami pentingnya
penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di bengkel praktik Jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif. 3. Memahami kesalahan – kesalahan penerapan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di bengkel praktik Jurusan Pendidikan
Teknik Otomotif. 4. Memahami kondisi ideal dalam penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di bengkel praktik Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif.
BAB II TEORI DASAR K3
A.
KONSEP K3
Konsep tentang K3
oleh ILO/WHO Joint safety and Health Commitee, yaitu : Occupational Health and
Safety is the promotion and maintenance of the highest degree of physical,
mental and social well-being of all occupation; the prevention among workers of
departures from health caused by their working conditions; the protection of
workers in their employment from risk resulting from factors adverse to health;
the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted
to his physiological and psychological equipment and to summarize the
adaptation of work to man and each man to his job. Konsep K3 oleh OSHA, yaitu :
Occupational Health and Safety concerns the application of scientific
principles in understanding the nature of risk to the safety of people and
property in both industrial and non industrial environments. It is
multi-disciplinary profession based upon physics, chemistry, biology, and the
behavioral sciencies with applications in manufacturing, transport, storage,
and handling of hazardous materials and domestic and recreational activities.
TUJUAN K3
Tujuan dari K3 yaitu untuk menjaga dan meningkatkan
status kesehatan pekerja pada tingkat yang tinggi dan terbebas dari
faktor-faktor di lingkungan kerja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan.B. ZEROSICKS Zerosicks merupakan metode analisis dalam memanajemen
kegiatan dalam bekerja, baik di dalam lingkupan industri maupun dalam instansi
bentukkan lain. Tujuan dalam analisis ini yaitu memberikan solusi berdasarkan
analisis kecelakaan yang ditemukan dengan adanya beberapa pertimbangan tertentu.
Pertimbangan itu berkaitan dengan konsep kesehatan dan keselamatan kerja dasar.
1. HAZARD “Hazard merupakan sumber potensi terjadinya cedera” (OHSAS
18001:2007). “A hazard is something in the workplace (or that will be in the
workplace) that can cause harm to peaople” (Anonymous: 2007). Terjadinya
kecelakaan tidak lah bersifat kebetulkan semata, tetapi dibalk itu semua pasti
ada penyebabnya (Nurhening: 2014). Hazard adalah suatu kondisi dimana terdapat
potensial terjadinya ancaman yang merugikan, semisal halnya merugikan bagi
manusia, bagi peralatan (utamanya dalam industri, baik industri rumahan ataupun
industri besar), bahan baku produksi, dan lain lain. Adapun macam-macam dari
hazard itu sendiri sbb:
Dalam buku ini dijelaskan mengenai beberapa faktor K3 dalam bengkel
otomotif anatara lain :
1.Hazard berdasarkan faktor penyebabnya
2.Faktor Bahaya Kimia Adanya pemisahan penyebab
kimiawi
3.Faktor Bahaya Psikologis
RISK
Resiko adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan
datang tentang kerugian” (Sri Redjeki Hartono). Jadi dapat dijabarkan definisi
resiko itu sendiri adalah suatu hal buruk yang ada kemungkinannya untuk datang
dan terjadi karena adanya sebab tertentu di masa lalu. Kemungkinan kemungkinan
yang bersifat negatif inilah yang kita kenal resiko.4. OBSERVATION Observasi
merupakan salah satu usaha manusia dengan cara pada umumnya melakukan
pengamatan, dengan bantuan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya terhadap obyek
tertentu. Tujuan observasi ini adalah mengetahui sesuatu yang baru, tambahan
informasi, pengembangan ilmu pengetahuan dan masih banyak lagi. Adapun juga observasi
yang bersifat pribadi seperti halnya dalam kegiatan investigasi, hal ini
dilakukan dengan cara pemberian pertanyaan pada narasumber, memberikan semacam
model soal koisioner, perantara rekaman baik pengamblan rekaman audio atau
secara rekaman audio visual.5. SOLLUTION Solusi dalam hal in menjelaskan
tentang jalan keluar setelah dilakukannya observasi.6. IMPLEMENTATON
Implementasi yang tergambar dalam benak kita adalah adanya aksi atau upaya
dalam pelaksanaan, atau bisa saja sebaga mekanisme dalam menjalankan suatu
gagasan tertentu. Kata mekanisme disini mengandung maksud implementasi
tidak hanya berisikan aktivitas, melainkan suatu
tindakan yang terstruktur dan dilakukan sungguh sungguh berdasarkan pedoman
sebagai acuan untuk tercapainya tujuan dari kegiatan. Oleh sebab itu,
implementasi tidak sekedar kegiatan, melainkan mencakup beberapa aspek tertentu
seperti misi atau tujuan, struktur kegiatan, dan diperlukannya pedoman baik
secara lisan maupun secara tertulis.7. CULTURE Adalah proses pembudayaan dalam
segi teori yaitu sesuai dengan standarisasi K3 dan secara praktik adalah berupa
kebiasaan kebiasaan yang terbudayakan kepada seluruh anggota pelaksana.8.
KNOWLEDGE Knowledge atau adanya pengetahuan dianggap perlu sebagai dasar
ataupun landasan teori yang nyata sebelum proses proses lain terbentuk.9.
STANDARITATION Standarisasi yang dimaksudkan adalh mengenai penerapan SMK3 atau
singkatan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau
Occupational Healt and Safety Assesment Series (OHSAS 18001).C. ERGONOMI 1.
Konsep Dasar Ergonomi Ergonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu ergon yang
artinya kerja dan nomos yang artinya ilmu. Secara harfiah, ergonomi dapat
dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
pekerjaannya.
BAB III ANALISIS KONDISI AKTUAL DAN IDEAL
1. Tangki Bahan Bakar Kondisi Lapangan Kondisi Ideal
2. Trainer PengapianKondisi Lapangan
3. Trainer Kondisi LapanganSumber
4. Peletakan trainer dan kebocoran bahan bakarKondisi Lapangan Kondisi
5. Kebocoran Bahan BakarKondisi Lapangan Kondisi IdealSumber
6. Dekorasi yang MembahayakanKondisi Lapangan Kondisi Ideal
7. Penempatan KompressorKondisi Lapangan Kondisi Ideal
8. Peletakan bahan kerjaKondisi Lapangan Kondisi Ideal
9. Penggunaan APD saat servis mesin kendaraanKondisi Lapangan Kondisi
Ideal
10. Penyimpanan bahan bakarKondisi Lapangan Kondisi
11. Pengangkat mobil hidrolikKondisi Lapangan Kondisi Ideal
12. Tempat parkir Kondisi IdealKondisi Lapangan
13. Penempatan aki mobilKondisi Lapangan Kondisi Ideal
14. Ceceran pelumas/oli Kondisi IdealKondisi Lapangan
15. Kondisi ruangan bengkelKondisi Lapangan Kondisi Ideal
Pada buku ini banyak membahas tentang kondisi benkel
otomotfi dan juga cara pencegahan dan penanggulangan terjadinya kecelakaan pada
bengkel.didalam buku ini juga disertakan gambar jadi si pembaca mudah untuk
memahami bagi si pembaca.
Komentar
Posting Komentar